ARTICLE AD BOX
I Gusti Nyoman Mulyana, Pangelingsir Pura Dalem Sakti Sukahet, menjelaskan bahwa piodalan di pura ini dilaksanakan dua kali dalam setahun. Selain piodalan pada Anggar Kasih Dukut yang diadakan setiap enam bulan sekali, juga ada piodalan ngusaba yang digelar setiap Purnama Kapat, yaitu satu kali dalam setahun.
Jika piodalan pada Anggar Kasih Dukut hanya berlangsung satu hari, dimulai dari siang hingga menjelang malam, sebelum matahari terbenam, maka piodalan ngusaba di Purnama Kapat berlangsung selama dua hingga tiga hari, atau disebut 'nyejer'.
Persiapan untuk piodalan kali ini telah dimulai jauh sebelumnya. Sejak Jumat, 23 Januari 2025, para Krama Istri (PKK) sudah mulai menyiapkan banten, sarana, dan prasarana untuk pelaksanaan piodalan.
Pada hari Minggu, para Krama Lanang (laki-laki) turut melanjutkan persiapan tersebut. Pada puncak piodalan, prosesi dimulai pukul 13.00 WITA dengan acara lunga ngiring mesuci, dilanjutkan dengan prosesi melinggih di Pura Dalem, dan akhirnya persembahyangan yang dipuput oleh Ida Pedanda Istri dari Griya Talibeng.
Menurut cerita orang tua terdahulu, piodalan di Anggar Kasih Dukut memiliki nilai sejarah yang sangat mendalam. Dahulu kala, suasana sekitar pura masih sangat asri, belum ada jalan raya atau lampu jalan, dan area kuburan dulunya terhubung langsung dengan jabaan pura.
Konon, ada cerita mengenai seorang Krama yang dalam perjalanannya menuju pura, mendengar iringan kidung dan gamelan dari kejauhan, namun ketika sampai di pura, suasana sudah sepi. Sejak saat itu, piodalan di Pura Dalem Sakti Sukahet diadakan setiap enam bulan sekali sebelum matahari terbenam.
Puncak dari piodalan kali ini menjadi momen yang penuh harapan bagi masyarakat Desa Adat Sukahet. Terutama karena hari suci ini berjejer dengan Siwaratri, dilanjutkan dengan Anggar Kasih Dukut, dan besoknya Imlek.
Piodalan ini tidak hanya sebagai bagian dari ritual keagamaan, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai budaya dan sejarah yang dijaga oleh masyarakat Desa Adat Sukahet.
Setiap prosesi yang dilaksanakan memiliki makna mendalam yang menghubungkan generasi sekarang dengan tradisi dan ajaran yang diwariskan oleh leluhur. *m03