ARTICLE AD BOX
Sebelum laga, suporter City membentangkan spanduk yang menampilkan gambar Rodri dengan trofi Ballon d'Or yang diraihnya tahun lalu, mengungguli Vinícius. Tak hanya itu, spanduk tersebut juga menyertakan lirik lagu Oasis, "Stop Crying Your Heart Out."
Vinícius kemudian tampil gemilang dengan dinobatkan sebagai Pemain Terbaik oleh UEFA. Salah satu momen krusial adalah umpannya yang mengarah ke Jude Bellingham pada menit ke-92, menghasilkan gol kemenangan bagi Madrid.
"Saya melihatnya (spanduk tersebut)," ujar Vinícius kepada Movistar. "Tapi ketika fans lawan melakukan hal seperti itu, justru semakin memotivasi saya untuk bermain lebih baik, dan saya membuktikannya di sini. City tahu sejarah kami dan semua yang telah kami lakukan di kompetisi ini."
Madrid sebelumnya memboikot acara Ballon d'Or pada Oktober 2024 sebagai bentuk protes karena Vinícius tidak memenangkan penghargaan tersebut.
Pelatih Madrid, Carlo Ancelotti, menyebut jika spanduk tersebut memang dilihat oleh Vinícius, maka hal itu semakin memacunya untuk tampil luar biasa.
"Saya tidak tahu apakah Vini melihatnya," kata Ancelotti dalam konferensi pers pascalaga. "Tapi melihat performanya, jika dia melihatnya, itu pasti menjadi motivasi besar baginya."
Sementara itu, pelatih City, Pep Guardiola, mengaku tidak mengetahui keberadaan spanduk tersebut, namun mengakui kehebatan Vinícius.
Rivalitas Kian Memanas
Pertemuan antara Manchester City dan Real Madrid di Liga Champions kini terasa seperti El Clásico Eropa. Ini adalah musim keempat berturut-turut kedua tim saling berhadapan di fase gugur.
Musim lalu, Madrid dan City bertemu di perempat final dengan hasil imbang di kedua leg sebelum Madrid menang melalui adu penalti dan kemudian menjadi juara usai mengalahkan Borussia Dortmund di final.
Pada musim 2022-23, City unggul agregat 5-1 di semifinal dan akhirnya menjuarai Liga Champions setelah mengalahkan Inter Milan di final.
Sedangkan pada musim 2021-22, Madrid menyingkirkan City di semifinal sebelum meraih gelar dengan mengalahkan Liverpool di partai puncak.
"Sekarang ini terasa seperti El Clásico karena kami selalu bertemu dalam beberapa tahun terakhir," ujar Ancelotti sebelum pertandingan.
"City tetap menjadi salah satu tim terbaik di Eropa dengan pelatih terbaik di kompetisi ini (Pep Guardiola). Ini adalah salah satu laga paling sulit. Begitu pula dengan kami, Madrid adalah tim yang sangat kompetitif."
Ancelotti menambahkan, "Tim yang berhasil melewati babak ini berpeluang besar untuk melaju jauh di Liga Champions. Dalam beberapa tahun terakhir, tim yang memenangkan duel ini akhirnya menjadi juara."
Leg kedua di Santiago Bernabéu akan digelar Rabu (19/2) waktu setempat atau Kamis dini hari di Indonesia, dengan Madrid membawa keunggulan tipis 3-2.